Sabtu, 03 Desember 2011

MENJADI KIAI YANG NASIONALIS DAN BERJIWA "PANCASILA"

Kiai saya ibaratkan GURU BESARNYA pesantren. Yang  dita'dzimi dihormati dikalangan para kaum santri maupun masayarakat luas. Bila Hadlratussyeikh KH. M Hasyim Asy’ari (kelahiran 1871), KH. Abdul Wahab Hasbullah (kelahiran 1888), KH Bishri Sansuri (kelahiran 1886), dan kyai-kyai seangkatan mereka pendiri Jam’iyyah Nahdlatul Ulama, kita sebut generasi NU angkatan pertama, maka generasi berikutnya–katakanlah generasi kedua—merupakan generasi penerus yang benar-benar pewaris sikap dan perjuangan para pendahulunya. Angkatan kedua ini paling tidak mewarisi keikhlasan sikap dan perjuangan angkatan sebelumnya. Pemahaman yang dalam dan kekokohan memegang ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah sekaligus kecintaan kepada tanah air Indonesia. (KH Muhammad Dahlan Kebondalem, salah seorang pendiri NU berkata,“Berdirinya NU adalah untuk menegakkan syariat Islam menurut ajaran Ahlussunnah Wal Jama’ah dan mengajak bangsa ini untuk cinta kepada tanah airnya.”)
Generasi kyai NU pertama yang mencontohkan dan mengajarkan patriotisme; benar-benar berhasil mencetak generasi penerus yang tidak hanya menguasai ilmu dan mengamalkan akhlak luhur Islam, tapi juga patriot-patriot bangsa teladan. Pemimpin-pemimpin Islam yang memiliki jiwa keindonesiaan dan kebangsaan yang tinggi. Sebagaimana generasi sebelumnya, generasi angkatan kedua ini belajar ilmu Islam dari sumber-sumbernya dan dari guru-guru yang memiliki kesinambungan ilmiah dari guru ke guru. Dan sebagaimana generasi sebelumnya, merasakan pahit-getirnya perjuangan membela tanah air melawan penjajah Belanda dan Jepang.
Generasi kedua ini umumnya--baik langsung atau tidak--merupakan santri-santri Hadlratussyeikh KHM Hasyim Asy’ari yang menjadi kebanggaan Indonesia. Beberapa diantaranya bahkan pernah beberapa kali dipercaya menjadi menteri Agama republik ini, yaitu KH Masykur (kelahiran 1902); KH.M. Dachlan (kelahiran 1909); KH Muhammad Ilyas (kelahiran 1911); KH. A. Wahid Hasyim (kelahiran 1914); KHA. Wahib Wahab (1918); dan KH. Saifuddin Zuhri (kelahiran 1919).
KH. Muhammad Ilyas, justru merupakan santri kesayangan dan kepercayaan Hadlratussyeikh yang dalam usia 18 tahun sudah dijadikan Lurah Pondok Pesantren Tebuireng. KH. M. Ilyas tidak hanya disayangi dan dipercaya oleh Hadratussyeikh, tapi bahkan tampaknya juga diserahi “membimbing” atau setidaknya menjadi kawan belajar dan berjuang putra beliau, adik sepupu KH. M Ilyas sendiri, KHA. Wahid Hasyim. Hal itu terlihat dari kedekatan dan kebersamaan kedua tokoh kesayangan tersebut, sejak bersama-sama ngaji di Tebuireng, mondok di Pesantren Siwalan Panji, belajar ke Mekkah, melakukan pembaharuan pendidikan di pesantren, hingga bersama-sama berjuang dan berkhidmah untuk Indonesia. Ini semua tentulah tidak terlepas dari pengarahan guru besar mereka, Mahakyai Muhammad Hasyim Asy’ari.
Meski keduanya mengaji Islam melalui bahasa Arab dan pernah belajar di Arab (Mereka ke Mekkah tahun 1932, KHA. Wahid Hasyim kembali ke Indonesia tahun 1933 dan KHM. Ilyas tahun 1935) dan menguasai bahasa al-Quran seperti pemilik bahasa itu sendiri, namun sedikit pun mereka tidak kehilangan ke-Indonesia-an mereka. Bahkan, ketika mereka berada di luar negeri, perhatian mereka terhadap Indonesia dan bangsanya sama sekali tidak mengendur.
Bandingkan dengan mereka yang sebentar saja keluar negeri–bahasa negeri singgahan mereka pun belum sebenarnya mereka kuasai--tiba-tiba sikap mereka seperti orang asing di negeri sendiri. Padahal, mereka dibesarkan dan masih hidup di tanah air mereka. Masih makan hasil bumi dan minum air tanah airnya sendiri. Sehebat apapun kita, maka jangan lupakan darimana kita lahir dan ada.

BELAJAR ILMU FAROIDL DENGAN CEPAT DAN MUDAH

Islam sebagai ajaran yang universal mengajarkan tentang segala aspek kehidupan manusia,termasuk dalam hal pembagian harta warisan. Islam mengajarkan tentang pembagian harta warisan dengan seadil - adilnya agar harta menjadi halal dan bermanfaat serta tidak menjadi malapetaka bagi keluraga yang ditinggalkannya. Dalam kehidupan di masyaraakat, tidak sedikit terjadi perpecahan, pertikaian, dan pertumpahan darah akibat perebutan harta warisan.
Pembagian harta warisan didalam islam diberikan secara detail, rinci, dan seadil-adilnya agar manusia yang terlibat didalamnya tidak saling bertikai dan bermusuhan. Dengan adanya system pembagian harta warisan tersebut menunjukan bahwa islam adalah agama yang tertertib,teratur dan damai. Pihak-pihak yang berhak menerima warisan dan cara pembagiannya itulah yang perlu kita pelajari pada bab ini.
Pengertian Mawaris
            Kata mawaris berasal dari kata waris ( bahasa arab ) yang berarti mempusakai harta orang yang sudah meninggal, atau membagi-bagikan harta peninggalan orang yang sudah meninggal kepada ahli warisnya. Ahli waris adalah orang-orang yang mempunyai hak untuk mendapat bagian dari harta peninggalan orang yang telah meninggal. Ahli waris dapat digolongkan menjadi dua, yaitu ahli waris laki-laki dan ahli waris perempuan ( lihat QS:Al - baqarah : 188 ). Karena sensitif atau rawannya masalah harta warisan itu, maka dalam agama islam ada ilmu faraid, yaitu ilmu yang mempelajari tentang warisan dan perhitungannya. Salah satu dari tujuan ilmu tersebut adalah tidak terjadi perselisihan atau perpecahan.
            Ahli waris adalah orang yang berhak menerima warisan sebagaimana yang telah ditetapkan berdasarkan Al Qur’an dan Hadits.
            ”Bagi orang yang laki-laki ada hak dari harta peninggalan ibu, bapak, dan kerabatnya.baik sedikit maupun banyak menurut bagian yang telah ditetapkan.”( QS. An Nissa:7 )
            Dari hadits Rasulullah saw, ada yang menerangkan bagian warisan untuk saudara perempuan yang lebih dua orang, bagian nenek dari bapak dan dari ibu serta bagian cucu perempuan dari anak laki - laki dan lain-lain.
            Zaid bin sabit adalah sahabat Rasulullah saw.dari kalangan Anshar yang berasal dari suku khajraj. Ia lahir di madinah tahun 11 SH/611M. Ia masuk islam pada tahun pertama hijriyah dan menjadi sekretaris Rasulullah saw. Untuk menulis wahyu yang turun, menulis surat - surat untuk pembesar kaum yahudi serta menjadi penyusun mushaf di masa khalifah Abu Bakar As Siddiq. Ia dikenal sangat ahli dalam ilmu Al Qur’an, tafsir, hadits dan khususnya faraid sehingga dijuluki Ulama masyarakat. Pada masa khalifah Umar bin Khattab dan Usman bin Affan, ia menjabat sebagai mufti ( ahli fatwa ) yang paling berpengaruh dalam bidang faraid, bahwa Rasulullah sendiri pernah bersabda, ”Yang paling ahli dalam ilmu faraid di antara kalian adaah Zaid bin Sabit.”( HR.Ibnu Majah dan Ahmad bin Hambal ). Zaid bin Sabit wafat di Madinah pada tahun 45H/665M.
            Zawil Furud adalah ahli waris yang perolehan harta warisannya sudah ditentukan oleh dalil Al Quran dan Hadits (lihat QS.An Nissa:11, 12, dan 176). Dari ayat Al Qur’an tersebut, dapat diuraikan orang yang mendapat seperdua, seperempat, dan seterusnya.
  1. Ahli waris yang mendapa 1/2 , yaitu sebagai berikut:
            1). Anak pempuan tunggal
            2). Cucu perempuan tunggal dari anak laki-laki
            3). Saudara perempuan tunggal yang sekandung
            4). Saudara perempuan tunggal yang sebapak apabila saudara perempuan yang                   sekandung tidak ada
            5). Suami apabila istrinya tidak mempunyai anak, atau cucu (laki-laki ataupun         perempuan) dari anak laki-laki
  1. Ahli waris yang mendapat 1/4, yaitu sebagai berikut:
            1). Suami apabila istrinya mempunyai anak atau cucu dari anak laki-laki
            2). Istri ( seorang atau lebih ) apabila suaminya tidak mempunyai anak atau cucu dari         anak laki-laki
  1. Ahli waris yang mendapat 1/8, yaitu istri ( seorang atau lebih ) apabila suami mempunyai anak atau cucu dari anak laki-laki
  2. Ahli waris yang mendapat 2/3, yaitu sebagai berikut: .
1.Dua orang anak perempuan atau lebih apabila tidak ada anak laki-laki ( menurut sebagian besar ulama )
2. Dua orang cucu perempuan atau lebih dari anak laki-laki apabila anak perempuan tidak ada ( diqiyaskan kepada anak perempuan )
3. Dua orang saudara perempuan atau lebih yang sekandung ( seibu sebapak )
4. Dua orang saudara perempuan atau lebih yang sebapak
  1. Ahli waris yang mendapat 1/3, yaitu sebagai berikut
            1. Ibu, apabila anaknya yang meninggal tidak mempunyai anak atau cucu, atau dia tidak   saudara - saudara ( laki-laki atau perempuan ) yang sekandung, yang sebapak atau yang            seibu
            2. Dua orang atau lebih ( laki-laki atau perempuan ) yang seibu apabila tidak ada anak        atau cucu atau anak
  1. Ahli waris yang mendapat 1/6, yaitu sebagai berikut:
            1. Ibu, apabila anaknya yang meninggal itu mempunyai cucu ( dari anak laki-laki ) atau      mempunyai saudara-saudara( laki-laki atau perempuan ) yang sekandung, yang sebapak            atau seibu
            2. Bapak, apabila anaknya yang meninggal mempunyai anak atau cucu ( laki-laki atau        perempu an ) dari anak laki-laki
            3). Nenek ( ibu dari ibu atau ibu dari bapak ). Nenek mendapat 1/6 apabila ibu tidak ada.   Jika nenek dari bapak atau ibu masih ada, maka keduanya mendapat bagian yang sama       dari bagian yang 1/6 itu
            4). Cucu perempuan ( seorang atau lebih ) dari laki-laki apabila orang yang meninggal        mempunyai anak tunggal. Akan tetapi, apabila anak perempuan lebih dari seorang, maka       cucu perempuan tidak mendapat apa-apa
            5). Kakek apabila orang yang meninggal mempunyai anak atau cucu (dari anak laki-laki),   sedangkan bapaknya tidak ada
            6). Seorang saudara ( laki-laki atu perempuan ) yang seibu
            7). Saudara perempuan yang sebapak ( seorang atau lebih ) apabila saudaranya yang           meninggal itu mempunyai seorang saudara perempuan kandung. Ketentuan pembagian     seperti itu dimaksudkan untuk menggenapi jumlah bagian saudara kandung dan saudara     sebapak menjadi 2/3 bagian. Apabila saudara kandungnya ada dua orang atau lebih, maka saudara sebapak tidak mendapat bagian
Batalnya Hak Menerima Waris
Sekalipun berhak menerima waris yang seseorang meninggal dunia, tetapi hak itu dapat batal karena hal - hal berikut ini.
                  1. Tidak beragama islam. Hukum islam hanya untuk umat islam, maka seorang bapak         yang tidak beragama islam tidak mewarisi harta anaknya yang beragama islam, demikian         juga sebaliknya
                  2. Murtad dari agama islam. Sekalipun mulanya beragama islam, tetapi kemudian pindah   agama lain, maka ia tidak berhak lagi mempusakai harta keluarganya yang beragama   islam
                  3. Membunuh. Orang yang membunuh tidak berhak mendapat harta waris dari orang         yang dibunuhnya sebagaimana sabda Rasulullah.,”Tidaklah si pembunuh mewarisi harta         orang yang dibunuhnya,sedikitpun. “( HR.Ahli Hadits )
                  4. Menjadi hamba. Seseorang yang menjadi hamba orang lain tidak berhak menerima         harta waris dari keluarganya karena harta harta tersebut akan jatuh pula ketangan orang       yang menjadi majikannya ( lihat QS.An Nahl:75 )
Ketentuan Tentang Harta Sebelum Pembagian Warisan
Pada saat jenazah telah dimakamkan, sebelum dilaksanakan pembagian warisan, pihak keluarga atau ahli waris terlebih dulu harus menyelesaikan beberapa hal yang ada sangkut pautnya dengan harta peninggalan, yaitu sebagai berikut:
                  1. Zakat, apabila telah sampai saatnya untuk mengeluarkan zakat harta, maka harta            peninggalan dikeluarkan untuk zakat mal terlebih dahulu atau zakat fitrah
                  2. Hutang, apabila si jenazah meninggalkan hutang, maka hutang itu harus dibayar lebih    dulu
                  3. Biaya perawatan, yaitu pembelanjaan yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan dan       pengurusan jenazah seperti membeli kain kafan dan biaya penguburan hingga si jenazah            selesai dimakamkan
                  4. Membayar wasiat, apabila sebelum meninggal ia berwasiat, maka harus dibayarkan        lebih dulu, asalkan tidak melebihi⅓ harta peninggalan. Berwasiat tidak dibenarkan       kepada ahli waris karena mereka telah mendapat bagian dari harta warisan yang akan   ditinggalkannya. Lain halnya semua ahli waris setuju bahwa sebagian dari harta             peninggalan itu boleh di wasiatkan kepada seseorang di antara mereka
                  5. Memenuhi nazar jenazah ketika masih hidup dan belum sempat dilaksanakan.     Misalnya, nazar untuk mewakafkan sebidang tanahnya, dan nazar untuk ibadah haji.
            Apabila semua hak yang tersebut di atas telah di selesaikan semuanya, maka harta warisan yang masih ada dapat dibagi - bagikan kepada ahli waris yang berhak           menerimanya.
Perhitungan Dalam Pembagian Warisan
            Jika seseorang meninggal dunia, kemudian ada ahli waris yang mendapat 1/6 bagian, dan seorang lagi mendapat 1/4 bagian, maka pertama - tama harus dicari KPK ( kelipatan persekutuan terkecil ) dari pembilang 6 dan 4, yaitu bilangan 12. Didalam ilmu faraid, KPK disebut asal masalah.
Asal masalah dalam ilmu faraid ada 7 macam, yaitu 2, 3, 4, 6, 8, 12, dan 24.
Contoh kasus 1.
Ada seseorang perempuan meninggal dunia, ahli warisnya adalah bapak, ibu, suami, dua anak laki-laki, dan satu anak perempuan. Harta peninggalannya sebanyak Rp 1.800.000. Berapakah bagian masing - masing ahli waris?
Bapak = 1/6 ( karena ada anak laki-laki )
Ibu = 1/6 ( karena ada anak )
Suami = 1/4 ( karena ada anak )
Anak = Asabah ( karena ada anak laki-laki dan perempuan )
Asal masalah (KPK) = 12
Bapak = 1/6 * 12 = 2
Ibu = 1/6 * 12 = 2
Suami = 1/4 * 12 = 3
Jumlah = 7
Sisa ( bagian anak ) = 12 – 7 = 5
Bagian bapak = 2/12*Rp 1.800.000 = Rp 300.000
Bagian ibu = 2/12*Rp 1.800.000 = Rp 300.000
Bagian suami = 3/12*Rp 1.800.000 = Rp 450.000
Bagian anak = 5/12*Rp 1.800.000 = Rp 750.000
Untuk anak laki-laki mendapat dua kali lipat bagian anak perempuan sehingga dua anak laki-laki mendapat empat bagian dan seorang anak perempuan mendapat satu bagian. Harga warisan sisanya dibagi lima(5).
Bagian seorang anak laki-laki =2/5 * Rp750.000 = Rp300.000
Bagian seorang anak perempuan =1/5 * Rp750.000 = Rp150.000
Didalam praktek pelaksanaan pembagian harta warisan, sering di jumpai kasus kelebihan atau kekurangan harta sehingga pembagian harta waris memerlukan metode perhitungan yang tepat.
Sebagaimana contoh 1, sebelum memulai pembagian harta warisan, lebih dulu harus ditetapkan angka asal masalah, yaitu mencari angka ( kelipatan persekutuan ) terkecil yang dapat dibagi oleh masing-masing angka penyebut dari bagian ahli waris guna memudahkan dalam operasional hitungan. Misalnya bagian ahli waris 1/2 dan 1/3, angka asal masalahnya ( KPK ) adalah 6 karena 6 dapat dibagi 2 dan 3 ( penyebutnya ). Bagian ahli waris 1/4, 2/3, 1/6, 1/4 angka asal masalahnya adalah 12 karena angka 12 dapat dibagi 2, 3, dan 6. Bagian ahli waris 1/8 dan 2/3, angka masalahnya 24 karena angka 24 dapat dibagi 8 dan 3. Demikian seterusnya.
Hikmah Mawaris
Beberapa hikmah yang dapat diambil dari pengaturan waris menurut islam antara lain sebagai berikut:
      1. Dengan adanya ketentuan waris itu disamping akan membawa keteraturan dan ketertiban dalam hal harta benda, juga untuk memelihara harta benda dari satu generasi ke generasi lain.
      2. Dapat menegakan nilai-nilai perikemanusiaan, kebersamaan, dan demokratis di antara manusia, khususnya dalam soal yang menyangkut harta benda.
      3. Dengan mempelajari ilmu waris berarti seorang muslim telah ikut memelihara dan melaksakan ketentuan-ketentuan dari Allah swt. Yang terdapat dalam Al Qur’an.
      4. Menghindarkan perpecahan antar keluarga yang disebabkan oleh pembagian harta warisan yang tidak adil. Mengalirkan harta peninggalan kepada yang lebih bermanfa’at agar lebih terjaminnya kesejahteraan keluarga secara merata.
      5. Memelihara harta peninggalan dengan baik sehingga harta itu menjadi amal jariah bagi si jenazah.
      6. Memperhatikan anak yatim karena dengan harta yang di tinggalkan oleh orang tuanya kehidupan anak - anak yang di tinggalkan itu akan lebih terjamin.
      7. Dengan pembagian yang merata sesuai dengan syariat, maka masing-masing anggota keluarga akan merasakan suatu kepuasan sehingga dapat hidup dengan tentram.
      8. Dengan mengetahui ilmu mawaris, maka setiap anggota keluarga akan memahami hak-hak dirinya dan hak-hak orang lain, sehingga tidak akan terjadi perebutan terhadap harta warisan tersebut.

Sumber Materi:
1. Buletin Fosmi FH UNS
2. Kitab Uddaul Faridl ala Imam Said bin Said An Nabhan
3. Kitab Rohabiyyah
4. Materi Kuliah Hukum Keluarga dan Kehartaan Islam Fakultas Hukum UNS

"KAWIN BEDA AGAMA" dilihat dari PERSPEKTIF AGAMA DAN KONSTITUSI NEGARA

A. PENGANTAR 
UU No. 1/1974 tentang perkawinan yang dalam pasal 1 berbunyi: “Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seseorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”. Selanjutnya dalam asal 2 dinyatakan : “Perkawinan adalah sah apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agama dan kepercayaan itu”. 

Dalam penjelasan atas pasal 1 disebutkan : “Sebagai negara yang berdasarkan Pancasila, dimana sila pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, maka perkawinan mempunyai hubungan yang erat sekali dengan agama/kerohanian, sehingga perkawinan bukan saja mempunyai unsur lahir/jasmani, tetapi unsur batin/rohani juga mempunyai peranan yang penting. Membentuk keluarga yang bahagia rapat hubungan dengan keturunan, yang merupakan tujuan perkawinan, pemeliharaan dan pendidikan menjadi hak dan kewajiban orang tua.  Isu hak asasi manusia merupakan isu yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, bahkan dalam perkembangan peradaban manusia. Keberadaan negara tidak dapat dilepaskan dari salah satu ide dasar dan tujuannya, yaitu untuk melindungi hak dan kebebasan warga negara. Oleh karena itulah, salah satu substansi yang harus ada dalam konstitusi negara yang demokratis adalah jaminan perlindungan dan penegakan HAM, yang sekaligus berfungsi sebagai pembatasan terhadap kekuasaaan penyelenggara negara. Dinamika pemikiran dan penegakan HAM juga menjadi bagian dari sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Reformasi merupakan salah satu momentum bangsa yang diwarnai oleh spirit perjuangan pemajuan dan penegakan HAM. Spirit tersebut lahir setelah terjadinya berbagai pelanggaran HAM berkepanjangan tanpa penyelesaian melalui proses hukum yang adil dan tidak memihak. Kebijakan dan praktik pelanggaran HAM yang terus-menerus terjadi telah melahirkan para pembela HAM (human rights deffenders) dan membangkitkan semangat dan bekerja konkrit untuk membela dan melindungi warga negara dari kekuasaan otoriter dan melanggar HAM. Pada akhirnya, perjuangan itu turut menjadi salah satu faktor penting berakhirnya era pemerintahan Orde Baru sekaligus munculnya era reformasi. Kita patut bersyukur bahwa agenda pemajuan dan penegakan HAM menjadi salah satu perhatian utama dan bagian tak terpisahkan dari proses demokratisasi pada awal munculnya era reformasi. Pada Sidang Istimewa MPR 1998 telah berhasil ditetapkan Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia yang dapat dikatakan sebagai Piagam HAM, melengkapi ketentuan HAM dalam UUD 1945 yang pada saat itu belum diubah. Arti Perkawinan “Perkawinan” menurut istilah ilmu Fiqh dipakai perkataan “nikah” dan perkataan “ziwaj”. (Kamal Mukhtar, 1974 : 1) “Nikah” menurut bahasa mempunyai arti sebenarnya (haqiqat) dan arti kiasan (majaaz). Arti yang sebenarnya dari “nikah”, ialah “dham”, yang berarti “menghimpit”, “menindih” atau “berkumpul”, sedang arti kiasannya ialah “watha” yang berarti “setubuh” atau “aqad” yang berarti “mengadakan perjanjian pernikahan”. Dalam pernikahan bahasa sehari-hari perkataan “nikah” lebih banyak dipakai dalam arti kiasan daripada arti yang sebenarnya, bahkan “nikah” dalam arti yang sebenarnya jarang sekali dipakai pada saat ini.  

B. Pandangan Agama-agama Tentang Perkawinan Beda Agama
1. Pandangan Agama Islam
Pandangan Agama Islam terhadap perkawinan antar agama, pada prinsipnya tidak memperkenankannya. Dalam Alquran dengan tegas dilarang perkawinan antara orang Islam dengan orang musrik seperti yang tertulis dalam Al-Quran yang berbunyi :
“Janganlah kamu nikahi wanita-wanita musrik sebelum mereka beriman. Sesungguh nya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walupun dia menarik hati. Dan janganlah kamu menikahkah orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik daripada orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu”. (Al-Baqarah [2]:221) Larangan perkawinan dalam surat al-Baqarah ayat 221 itu berlaku bagi laki-laki maupun wanita yang beragama Islam untuk kawin dengan orang-orang yang tidak beragama Islam.
2. Pandangan Agama Katolik
Salah satu halangan yang dapat mengakibatkan perkawinan tidak sah, yaitu perbedaan agama. Bagi Gereja Katholik menganggap bahwa perkawinan antar seseorang yang beragama katholik dengan orang yang bukan katholik, dan tidak dilakukan menurut hukum agama Katholik dianggap tidak sah.Disamping itu, perkawinan antara seseorang yang beragama Katholik dengan orang yang bukan Katholik bukanlah merupakan perkawinan yang ideal. Hal ini dapat dimengerti karena agama Katholik memandang perkawinan sebagai sakramen sedangkan agama lainnya (kecuali Hindu) tidak demikian karena itu Katholik menganjurkan agar pengahutnya kawin dengan orang yang beragama katholik. 
3. Pandangan Agama Protestan
Pada prinsipnya agama Protestan menghendaki agar penganutnya kawin dengan orang yang seagama, karena tujuan utama perkawinan untuk mencapai kebahagiaan sehingga akan sulit tercapai kalau suami istri tidak seiman. Dalam hal terjadi perkawinan antara seseorang yang beragma Protestan dengan pihak yang menganut agama lain, menurut Pdt. Dr. Fridolin Ukur, maka: Mereka dianjurkan untuk menikah secara sipil di mana kedua belah pihak tetap menganut agama masing-masing. Kepada mereka diadakan pengembalaan khusus. Pada umumnya gereja tidak memberkati perkawinan mereka. Ada gereja-gereja tertentu yang memberkati perkawinan campur ini beda agama ini, setelah pihak yang bukan protestan membuat pernyataan bahwa ia bersedia ikut agama Protestan. Keterbukaan ini dilatarbelakangi oleh keyakinan bahwa pasangan yang tidak seiman itu dikuduskan oleh suami atau isteri yang beriman. Ada pula gereja tertentu yang bukan hanya tidak memberkati, malah anggota gereja yang kawin dengan orang yang tidak seagama itu dikeluarkan dari gereja.
4. Pandangan Agama Hindu
Perkawinan orang yang beragama Hindu yang tidak memenuhi syarat dapat dibatalkan. Menurut Dde Pudja, MA (1975:53), suatu perkawinan batal karena tidak memenuhi syarat bila perkawinan itu dilakukan menurut Hukum Hindu tetapi tidak memenuhi syarat untuk pengesahannya, misalnya mereka tidak menganut agama yang sama pada saat upacara perkawinan itu dilakukan, atau dalam hal perkawinan antar agama tidak dapat dilakukan menurut hukum agama Hindu. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa untuk mensahkan suatu perkawinan menurut agama Hindu, harus dilakukan oleh Pedande/Pendeta yang memenuhi syarat untuk itu. Di samping itu tampak bahwa dalam hukum perkawinan Hindu tidak dibenarkan adanya perkawinan antar penganut agama Hindu dan bukan Hindu yang disahkan oleh Pedande. Dalam agama Hindu tidak dikenal adanya perkawinan antar agama. Hal ini terjadi karena sebelum perkawinan harus dilakukan terlebih dahulu upacara keagamaan. Apabila salah seorang calon mempelai tidak beragama Hindu, maka dia diwajibkan sebagai penganut agama Hindu, karena kalau calon mempelai yang bukan Hindu tidak disucikan terlebih dahulu dan kemudian dilaksanakan perkawinan, hal ini melanggar ketentuan dalam Seloka V89 kitab Manawadharmasastra, yang berbunyi: Air pensucian tidak bisa diberikan kepada mereka yang tidak menghiraukan upacara-upacara yang telah ditentukan, sehingga dapat dianggap kelahiran mereka itu sia-sia belaka, tidak pula dapat diberikan kepada mereka yang lahir dari perkawinan campuran kasta secara tidak resmi, kepada mereka yang menjadi petapa dari golongan murtad dan pada mereka yang meninggaal bunuh diri. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perkawinan antar agama dimana salah satu calon mempelai beragama Hindu tidak boleh dan pendande/Pendeta akan menolak untuk mengesahkan perkawinan tersebut.
5. Pandangan Agama Budha
Perkawinan antar agama di mana salah seorang calon mempelai tidak beragama Budha, menurut keputusan Sangha Agung Indonesia diperbolehkan, asal pengesahan perkawinannya dilakukan menurut cara agama Budha. Dalam hal ini calon mempelai yang tidak bergama Budha, tidak diharuskan untuk masuk agama Budha terlebih dahulu. Akan tetapi dalam upacara ritual perkawinan, kedua mempelai diwajidkan mengucapkan “atas nama Sang Budha, Dharma dan Sangka” yang merupakan dewa-dewa umat Budha. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa agama Budha tidak melarang umatnya untuk melakukan perkawinan dengan penganut agama lain. Akan tetapi kalau penganut agama lainnya maka harus dilakukan menurut agama Budha. Di samping itu, dalam upacara perkawinan itu kedua mempelai diwajibkan untuk mengucapkan atas nama Sang Budha, Dharma dan Sangka, ini secara tidak langsug berarti bahwa calon mempelai yang tidak beragama Budha menjadi penganut agama Budha, walaupun sebenarnya ia hanya menundukkan diri pada kaidah agama Budha pada saat perkawinan itu dilangsungkan. Untuk menghadapi praktek perkawinan yang demikian mungkin bagi calon mempelai yang tidak beragama Budha akan merasa keberatan.

Konsep ham bukanlah konsep yang seliberal sepeti yang selama ini didengungkan. HAM bukanlah sistem yang universal. Ham akan berbenturan kepada sebuah negara dengan ideologi , agama, dan rasa kebudayaan yang berbeda-beda. Ibarat Air yang tercampur dengan rasa asin, manis, dan pahit. Yang nantinya akan ditumpahkan ke dalam sebuah gelas. Dan gelas tersbut adalah negara. Gelas itu telah ada campuran sebelumnya, dan akan dicampur dengan air ham tersbut.
Dalam hal ini saya perlu sedikit menjelaskan tentang perbedaan pemahaman tentang kebolehan perkawinan beda agama dalam masing-masing ajaran agama.Tidak ada satupun agama yg terakui di Indonesia mengakui atau melegalkan perkawinan beda agama.

C. PERMASALAHAN BEDA PENDAPAT DALAM ISLAM MENIKAHI WANITA MUHSHANAT DARI KALANGAN AHLI KITAB
Ketika bolehnya menikahi wanita Ahli Kitab yang Muahshanah ‘yang menjaga diri’ dan kehormatannya sudah tsabat ‘kuat’, lalu yang lebih utama hendaknya tidak menikahi wanita kitabiyah (Yahudi dan Nasrani) karerna Umar berkata kepada para shabat yang menikahi wanita-wanita Ahli Kitab, “Talaklah mereka.” Kemudian, mereka pun mentalaknya, kecuali Hudzaifah. Lalu Umar berkata kepadanya (Hudzaifah), “Talaklah.” Dia (Hudzaifah) berkata, “Anda bersaksi bahwa dia (wanita kitabiyah) itu haram ?”
Umar berkata, “Dia itu jamrah ‘batu bara aktif’, maka talaklah dia.”
(Hudzaifah) berkata, “Anda bersaksi bahwa dia (wanita kitabiyah) itu haram ?”
umar berkata, “Dia itu jamrah.”
Hudzaifah berkata, “Saya telah mengerti bahwa dia itu jamrah, tetapi dia bagiku halal.” Oleh karena itu, ketika Hudzaifah menalak wanita kitabiyah itu, ia ditanya, “Kenapa kamu tidak menalaknya ketika disuruh umar ?”
Huzaifah berkata, “Aku tidak suka kalau orang-orang memandang bahwa aku berbuat suatu perkara yang tidak seyogyanya bagiku. Dan kerena barangkali hati Umar cendrung kepadanya (wanita kitabiyah itu), lalu dia (wanita kitabiyah itu) memfitnah atau menguji Umar. Dan barangkali di antara keduanya ada anak, maka cendrung kepada wanita kitabiyah.”.
Syi’ah Imamiyah mengharamkan (menikahi wanita Ahli Kitab) dengan firman-Nya; “ …dan janganlah menikahi wanita musyrikat sehingga mereka beriman.” (2:221) Dan ayat; “ Dan jaganlah kamu tetap berpegang pada tali (perkawinan) dengan perempuan-perempuan kafir.” (al-mumtahanah : 10).


KESIMPULANNYA ADALAH

PERNIKAHAN / PERKAWINAN BEDA AGAMA ADALAH TIDAK BOLEH / HARAM BAIK MENURUT HUKUM AGAMA MAUPUN HUKUM KONSTITUSI DI NEGARA KITA DAN PERNIKAHAN BEDA AGAMA INI JIKA DISAHKAN AKAN MELANGGAR:


BABXI
AGAMA
Pasal 29
(1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa.
(2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masingmasing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu
Karena berarti umat beragama yang ada di Indonesia tidak bisa beribadah sesuai konsep dan hukum agamanya sehingga saya berpendapat hal ini MALAHAN MELANGGAR HAM DALAM BERAGAMA. Wllohu'alam

PROPOSAL / REKOMENDASI / SARAN DARI SAYA:
  1. Sebagai manusia alangkah baiknya jika kita mengutamakan dan mentaati hukum agama. Karena agama kita telah melaragnya maka sudah menjadi kewajiban kita untuk tidak menikahi wanita beda agama.
  2. Negara sebagai pemberi kesejahteraan saya harapkan mau menghargai apa yang telah termaktub dalam KITAB SUCI agama yaitu PERKAWINAN BEDA AGAMA JANGAN DI SAHKAN DALAM UNDANG-UNDANG
  3. Kalau Agama saja kita khiyanati, kita acuhkan peraturannya maka BAGAIMANA DENGAN ISTRI KITA KELAK. Maka taatilah hukum agam, jadilah umat yang budiman maka insyaalloh kitapun akan menjadi SUAMI YANG BUDIMAN. Insyaalloh
  4. Pelarangan Perkawinan Beda agama dipertegas dengan menaruh klausul “ TERMASUK BEDA AGAMA DAN KEPERCAYAAN “ di pasal 57 UU no 1 tahun 1974.

Sabtu, 26 November 2011

Mutiara Kata, Hadist Nabi, Kata-Kata Bijak, Petuah Bijak


MUTIARA KATA ,SABDA RASULULLUH S.A.W dan FIRMAN ALLAH S.W.T
Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Senyumam kepada saudaramu adalah sedekah"

Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Semua amal anak Adam A.S. dilipatgandakan kebaikan (pahala) dari 10 sampai 700 kali ganda kecuali ibadah puasa. Ada pun puasa itu adalah untuk Allah s.w.t.. dan Dia akan terus memberikan pahala kepada sekelian" (Riwayat Muslim)

Dari Ummu Mukminin Aisyah R.A, Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Adalah Rasululluh s.a.w. apabila masuk (tanggal) sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, Baginda s.a.w. bersedih dan bersiap-siap menghidupkan (beramal) pada malam hari. (Riwayat Muttfaq Alaihi)

Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Barangsiapa yang tidak meninggalkan kata dusta (bohong semasa berpuasa) maka Allah s.w.t. tidak berhajat padanya untuk meninggalkan makan minumnya. (Riwayat Bukhari)

Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Permulaan Ramadhan itu adalah rahmat, pertengahannya adalah keampunan (maghrifah) dan penghujungnya adalah kebebasan dari api neraka"

Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Bagi orang yang melaksanakan ibadah puasa, baginya ada dua saat kegembiraan.Pertama pada waktu berbuka dan kedua ketika menghadap Ilahi"

Dari Khalifah Umar bin Abdul Aziz berkata,Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Sembahyang itu membawa ketengah jalan, berpuasa memajukan kamu kehadapan dan sedekah (saling membantu) memasukkan kamu kedalamnya"

Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Barangsiapa yang menunaikan suatu fardhu pada bulan (Ramadhan) itu, adalah dia sebagai seorang yang telah menunaikan 70 bulan fardhu pada bulan-bulan lainnya.

Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Siapa yang bangun pada malam hari raya (Aidil Fitri) dengan ikhlas kerana Allah s.w.t., maka tidak akan mati hatinya saat hati semua orang telah mati" (Riwayat Ibn Majah dari Abu Umamah)

Dari Abu Ayub al-Ansari berkata bahawa Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Sesiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian dia berpuasa pula sebanyak enam hari pada bulan Syawal, seolah-olah dia berpuasa sepanjang masa" (Riwayat Muslim)

Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Tiga doa yang sangat mustajab iaitu doa orang yang berpuasa, doa orang yang dizalimi dan doa orang yang musafir" (Riwayat Ahmad, Bukhari,Abu Daud &al-Tarmizi)

Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Apabila salah seorang kamu lupa bahawa ia berpuasa, lalu ia makan dan minum, maka hendaklah ia menyempurnakan puasanya kerana sesungguhnya ia telah diberi makan dan minum oleh Allah s.w.t." (Riwayat Al-Bukhari & Muslim)

Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Andaikan kamu berbuat dosa sehingga dosamu mencapai langit, kemudian kamu bertaubat nescaya Allah s.w.t. memberi keampunan kepada maku" (Riwayat Ibn Majab)

Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Bukan yang bermakna puasa itu sekadar menahan makan, minum tetapi puasa yang sungguh itu menahan diri dari langha (perkataan tidak berguna) dan kata-kata yang keji" (Riwayat Muslim)

Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Barangsiapa yang meninggalkan sembahyang Jumaat tiga kali (berturut-turut) makan Allah s.w.t. mengecap hatinya (sebagai munafik atau orang yang melengah-lengahkannya)" (Riwayat Ahmad)

 Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Tiada seorang Muslim yang melihat wanita lalu dia memejamkan matanya, melainkan Allah s.w.t. akan memberi pada rasa lazat beribadat dihatinya" (Riwayat Ahmad & Al-Tabrani)

Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Jika kamu berpuasa maka bersiwaklah (gosok gigi) diwaktu pagi dan jangan diwaktu petang,maka sesungguhnya tiada orang puasa yang kering bibirnya diwaktu petang melainkan akan menjadi cahaya didepan matanya pada hari kiamat" (Riwayat Al-Tabrani)

Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Allah s.w.t. telah berfirman: Hamba-Ku yang lebih Aku cintai iaitu mereka yang segera berbuka (jika telah nyata maghrib)" (Riwayat Al-Tarmizi)

Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Riba itu mempunyai 73 cara (jalan), yang amat ringan dosanya sama dengan seorang berzina dengan ibu kandungnya" (Riwayat Al-Hakim & Al-Baihaqi)

Kata-kata Mutiara sebagai berikut :
  • Kejujuran adalah perhiasan jiwa yang lebih bercahaya daripada berlian
  • Belajar tanpa berpikir tidak ada gunanya, sedangkan berpikir tanpa belajar adalah berbahaya.
  • Cinta kepada Allah adalah puncaknya cinta. Lembahnya cinta adalah cinta kepada sesama.
  • Keluhuran budi pekerti akan tampak pada ucapan dan tindakan.
  • Orang yang berjiwa besar teguh pendiriannya, tetapi tidak keras kepala.
  • Ulurkan cintamu karena Tuhanmu dan tariklah cintamu karena Tuhanmu, anda tentu tak akan kecewa.
  • Cinta indah seperti bertepuk dua tangan, tak akan indah jika hanya sebelah saja.
  • Naluri berbicara kita akan mencintai yang memuja kita, tetapi tidak selalu mencintai yang kita puja.
  • Melihatlah ke atas untuk urusan akhiratmu dan melihatlah ke bawah untuk urusan duniamu maka hidup akan tenteram.
  • Seseorang yang optimis akan melihat adanya kesempatan dalam setiap
    malapetaka, sedangkan orang pesimis melihat malapetaka dalam setiap
    kesempatan.
  • Ingatlah, boleh jadi manusia itu mencintai sesuatu yang
    membahayakan dirinya atau membenci sesuatu yang bermanfaat baginya.
    Mohonlah petunjuk-Nya.
  • Sahabat yang sejati adalah orang yang dapat berkata benar kepada anda, bukan orang yang hanya membenarkan kata-kata anda.
  • Bekerja atas dorongan cinta akan terasa senang tiada jemu dan lelah.
  • Orang besar menempuh jalan kearah tujuan melalui rintangan dan kesukaran yang hebat.
  • Berbuat baiklah kepada orang lain seperti berbuat baik kepada diri sendiri.
  • Orang besar bukan orang yang otaknya sempurna tetapi orang yang mengambil sebaik-baiknya dari otak yang tidak sempurna
  • Memperbaiki diri adalah alat yang ampuh untuk memperbaiki orang lain.
  • Jika seseorang tidak mencintai anda janganlah dia anda benci, karena mungkin akan tumbuh benih cinta kembali.
  • Cinta akan menggilas setiap orang yang mengikuti geraknya, tetapi tanpa gilasan cinta, hidup tiada terasa indah.
  • Bukan kecerdasan anda, melainkan sikap andalah yang yang akan mengangkat anda dalam kehidupan.
  • Perjuangan seseorang akan banyak berarti jika mulai dari diri sendiri.
  • Jika rasa cinta terbalas, maka bersyukurlah karena Allah telah memberikan hidup lebih berharga dengan belas Kasih-Nya.
  • Dalam perkataan, tidak mengapa anda merendahkan diri, tetapi dalam aktivitas tunjukkan kemampuan Anda.
  • Tegas berbeda jauh dengan kejam. Tegas itu mantap dalam kebijaksana sedangkan kejam itu keras dalam kesewenang-wenangan.
  • Jika rasa cinta itu tak terbalas maka bersukurlah, karena anda akan dipilihkan Allah yang lebih baik.
  • Watak keras belum tentu bisa tegas, tetapi lemah lembut tak jarang bisa tegas.
  • Sifat orang yang berlilmu tinggi adalah merendahkan hari kepada manusia dan takut kepada Tuhan.
  • Contoh yang baik adalah nasehat terbaik (Fuller)
  • Jika kita melayani, maka hidup akan lebih berarti (John Gardne)
  • Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk
    berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak
    akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkahpun. – Bung Karno
  • Kita semua hidup dalam ketegangan, dari waktu ke waktu, serta dari
    hari ke hari; dengan kata lain, kita adalah pahlawan dari cerita kita
    sendiri. – Mary Mccarthy
  • Tiga sifat manusia yang merusak adalah, kikir yang dituruti, hawa
    nafsu yang diikuti, serta sifat mengagumi diri sendiri yang berlebihan.
    – Nabi Muhammad Saw
  • Apa yang nampak sebagai suatu kemurahan hati, sering sebenarnya tiada lain daripada ambisi
  • yang terselubung, yang mengabaikan kepentingan-kepentingan kecil
    untuk mengejar kepentingan-kepentingan yang lebih besar. – La
    Roucefoucauld
  • Semua yang dimulai dengan rasa marah, akan berakhir dengan rasa malu. – Benjamin Franklin
  • Hati yang penuh syukur, bukan saja merupakan kebajikan yang
    terbesar, melainkan merupakan pula induk segala kebajikan yang lain. –
    Cicero
  • Orang yang berhasil akan mengambil manfaat dari kesalahan-kesalahan
    yang ia lakukan, dan akan mencoba kembali untuk melakukan dalam suatu
    cara yang berbeda. – Dale Carnegie
  • Istilah tidak ada waktu, jarang sekali merupakan alasan yang jujur,
    karena pada dasarnya kita semuanya memiliki waktu 24 jam yang sama
    setiap harinya. Yang perlu ditingkatkan ialah membagi waktu dengan
    lebih cermat. – George Downing
  • Ancaman nyata sebenarnya bukan pada saat komputer mulai bisa
    berpikir seperti manusia, tetapi ketika manusia mulai berpikir seperti
    komputer. – Sydney Harris
  • Pahlawan bukanlah orang yang berani menetakkan pedangnya ke pundak
    lawan, tetapi pahlawan sebenarnya ialah orang yang sanggup menguasai
    dirinya dikala ia marah. – Nabi Muhammad Saw
  • Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai
    sekarang, tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak
    diketahui, dan Anda tak akan mengetahui masa depan jika Anda
    menunggu-nunggu. – William Feather
  • Dalam masalah hati nurani, pikiran pertamalah yang terbaik. Dalam
    masalah kebijaksanaan, pemikiran terakhirlah yang paling baik. – Robert
    Hall
  • Belajarlah dari kesalahan orang lain. Anda tak dapat hidup cukup
    lama untuk melakukan semua kesalahan itu sendiri. – Martin Vanbee
  • Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka
    terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih
    suka bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu
    inspirasi. – Ernest Newman
  • Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan
    hal yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah
    mereka menyukainya atau tidak. – Aldus Huxley
  • Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa yang sudah kita miliki,
    tetapi kita selalu menyesali apa yang belum kita capai. – Schopenhauer
  • Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan
    bimbang. Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan
    yang teguh. – Andrew Jackson
  • Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil; kita
    baru yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik. – Evelyn
    Underhill
  • Perbuatan-perbuatan salah adalah biasa bagi manusia, tetapi
    perbuatan pura-pura itulah sebenarnya yang menimbulkan permusuhan dan
    pengkhianatan. – Johan Wolfgang Goethe
  • Jika orang berpegang pada keyakinan, maka hilanglah kesangsian.
    Tetapi, jika orang sudah mulai berpegang pada kesangsian, maka
    hilanglah keyakinan. – Sir Francis Bacon
  • Karena manusia cinta akan dirinya, tersembunyilah baginya aib
    dirinya; tidak kelihatan olehnya walaupun nyata. Kecil di pandangnya
    walaupun bagaimana besarnya. – Jalinus At Thabib
  • Bersikaplah kukuh seperti batu karang yang tidak putus-putus-nya
    dipukul ombak. Ia tidak saja tetap berdiri kukuh, bahkan ia
    menenteramkan amarah ombak dan gelombang itu. – Marcus Aurelius
  • Kita melihat kebahagiaan itu seperti pelangi, tidak pernah berada
    di atas kepala kita sendiri, tetapi selalu berada di atas kepala orang
    lain. – Thomas Hardy
  • Kaca, porselen dan nama baik, adalah sesuatu yang gampang sekali
    pecah, dan tak akan dapat direkatkan kembali tanpa meninggalkan bekas
    yang nampak. – Benjamin Franklin
  • Keramahtamahan dalam perkataan menciptakan keyakinan,
    keramahtamahan dalam pemikiran menciptakan kedamaian, keramahtamahan
    dalam memberi menciptakan kasih. – Lao Tse
  • Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya; hidup di tepi jalan
    dan dilempari orang dengan batu, tetapi dibalas dengan buah. – Abu
    Bakar Sibli
  • Rahmat sering datang kepada kita dalam bentuk kesakitan, kehilangan
    dan kekecewaan; tetapi kalau kita sabar, kita segera akan melihat
    bentuk aslinya. – Joseph Addison
  • Bagian terbaik dari hidup seseorang adalah perbuatan-perbuatan
    baiknya dan kasihnya yang tidak diketahui orang lain. – William
    Wordsworth
  • Kita berdoa kalau kesusahan dan membutuhkan sesuatu, mestinya kita
    juga berdoa dalam kegembiraan besar dan saat rezeki melimpah. – Kahlil
    Gibran
  • Semua orang tidak perlu menjadi malu karena pernah berbuat
    kesalahan, selama ia menjadi lebih bijaksana daripada sebelumnya. –
    Alexander Pope
  • Teman sejati adalah ia yang meraih tangan anda dan menyentuh hati anda. – Heather Pryor
  • Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak
    menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka
    menyerah. – Thomas Alva Edison
  • Tiadanya keyakinanlah yang membuat orang takut menghadapi tantangan; dan saya percaya pada diri saya sendiri. – Muhammad Ali
  • Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh. – Confusius
  • Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya; hidup di tepi jalan
    dan dilempari orang dengan batu, tetapi dibalas dengan buah. – Abu
    Bakar Sibli
  • Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa
    bahagia, tetapi hanya kamu sendiri yang menangis; dan pada kematianmu
    semua orang menangis sedih, tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum. –
    Mahatma Gandhi
  • Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, seseorang tidak
    beriman hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya
    sendiri. ~ Nabi Muhammad SAW
  • Jauhilah dengki, karena dengki memakan amal kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar. ~ Nabi Muhammad SAW
  • Yang terbaik di antara kalian adalah mereka yang berakhlak paling mulia. ~ Nabi Muhammad SAW
  • Allah tidak melihat bentuk rupa dan harta benda kalian, tapi Dia melihat hati dan amal kalian. ~ Nabi Muhammad SAW
  • Kecintaan kepada Allah melingkupi hati, kecintaan ini membimbing hati dan bahkan merambah ke segala hal. ~ Imam Al Ghazali
  • Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar. ~ Khalifah ‘Umar
  • Setiap orang di dunia ini adalah seorang tamu, dan uangnya adalah
    pinjaman. Tamu itu pastilah akan pergi, cepat atau lambat, dan pinjaman
    itu haruslah dikembalikan. ~ Ibnu Mas’ud
  • Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang
    adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka
    keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran
    hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak. ~ Khalifah ‘Ali
  • Sabar memiliki dua sisi, sisi yang satu adalah sabar, sisi yang lain adalah bersyukur kepada Allah. ~ Ibnu Mas’ud
  • Takutlah kamu akan perbuatan dosa di saat sendirian, di saat inilah saksimu adalah juga hakimmu. ~ Khalifah ‘Ali
  • Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku. ~ Khalifah ‘Umar
  • Niat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu perbuatan, oleh
    karenanya, ketika niatnya benar, maka perbuatan itu benar, dan jika
    niatnya buruk, maka perbuatan itu buruk. ~ Imam An Nawawi
  • Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih
    baik daripada menjaga lidah. Saya memikirkan tentang semua pakaian,
    tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku
    merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan
    yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala
    bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada
    sabar. ~ Khalifah ‘Umar
  • Dia yang menciptakan mata nyamuk adalah Dzat yang menciptakan matahari. ~ Bediuzzaman Said Nursi
  • Penderitaan jiwa mengarahkan keburukan. Putus asa adalah sumber
    kesesatan; dan kegelapan hati, pangkal penderitaan jiwa. ~ Bediuzzaman
    Said Nursi
  • Kebersamaan dalam suatu masyarakat menghasilkan ketenangan dalam
    segala kegiatan masyarakat itu, sedangkan saling bermusuhan menyebabkan
    seluruh kegiatan itu mandeg. ~ Bediuzzaman Said Nursi
  • Menghidupkan kembali agama berarti menghidupkan suatu bangsa. Hidupnya agama berarti cahaya kehidupan. ~ Bediuzzaman Said Nursi
  • Seseorang yang melihat kebaikan dalam berbagai hal berarti memiliki
    pikiran yang baik. Dan seseoran yang memiliki pikiran yang baik
    mendapatkan kenikmatan dari hidup. ~ Bediuzzaman Said Nursi
  • Pengetahuan tidaklah cukup; kita harus mengamalkannya. Niat
    tidaklah cukup; kita harus melakukannya. ~ Johann Wolfgang von Goethe
  • Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. ~ Johann Wolfgang von Goethe
  • Kearifan ditemukan hanya dalam kebenaran. ~ Johann Wolfgang von Goethe
  • Ilmu pengetahuan tanpa agama adalah pincang. ~ Einstein
  • Perdamaian tidak dapat dijaga dengan kekuatan. Hal itu hanya dapat diraih dengan pengertian. ~ Einstein
  • Agama sejati adalah hidup yang sesungguhnya; hidup dengan seluruh
    jiwa seseorang, dengan seluruh kebaikan dan kebajikan seseorang. ~
    Einstein
  • Dua hal yang membangkitkan ketakjuban saya – langit bertaburkan
    bintang di atas dan alam semesta yang penuh hikmah di dalamnya. ~
    Einstein
  • Apa yang saya saksikan di Alam adalah sebuah tatanan agung yang
    tidak dapat kita pahami dengan sangat tidak menyeluruh, dan hal itu
    sudah semestinya menjadikan seseorang yang senantiasa berpikir
    dilingkupi perasaan rendah hati. ~ Einstein
  • Sungguh sedikit mereka yang melihat dengan mata mereka sendiri dan merasakan dengan hati mereka sendiri. ~ Einstein
  • Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi berusahalah menjadi manusia yang berguna. ~ Einstein
  • Tidak semua yang dapat menghitung dapat dihitung, dan tidak semua yang dapat dihitung dapat menghitung. ~ Einstein
  • Tidak semua yang dapat menghitung dapat dihitung, dan tidak semua yang dapat dihitung dapat menghitung. ~ Einstein
  • Benar, engkau adalah seorang raja penguasa dunia. Semua orang
    menunjukkan kesetiaannya padamu! Lalu bagaimana? Esok kamu akan di
    baringkan di kubur sebagai rumahmu. Dan dari segala arah, orang-orang
    akan melemparkan debu ketubuhmu menutupimu. Walaupun engkau dijadikan
    raja penguasa dunia, engkau tidak akan lari dari kematian, dan
    meninggalkan dunia untuk para musuhmu walaupun hari ini wajahmu
    tersenyum, esok hal itu pasti akan membuatmu bersedih. Aku melihat
    manusia datang kedunia lalu pergi jauh, Dunia dan harta selalu
    berpindah, dengan sayap-sayap yang sama untuk terbang. Dunia tidak
    tetap dengan seorang yang hidup di mana pun, juga tidak ada seorang pun
    yang hidup selamanya menikmati kesenangannya, kematian dan
    penderitaannya bagaikan dua ekor kuda yang berlari cepat ke arah
    manusia, untuk menginjak-injak mereka dan melahap mereka
  • Hai bodoh, yang terpedaya oleh daya tarik dunia! Pikirkanlah dan
    ambillah sesuatu (kebaikan) dari dunia ini untuk, menolongmu di akhirat.
  • Aku tersesat dalam kelalaian, sedang kematian bergerak kearahku,
    semakin lama semakin mendekat. Jika aku tidak mari hari ini, aku pasti
    mati esok.
  • Aku manjakan tubuhku dengan pakaian-pakaian halus dan mewah, sedikit berpikir bahwa itu akan membusuk dan hancur dalam kubur
  • Aku bayangkan tubuhku remuk menjadi debu dalam lubang kubur, Di bawah gundukan tanah
  • Keindahan tubuhku akan berangsur-angsur hilang, sedikit demi
    sedikit berkurang hingga tinggallah kerangka, tanpa kulit dan daging.
  • Aku melihat detik-detik kehidupan lambat laun habis, namun
    keinginan-keinginanku masih belum terpenuhi. Suatu perjalanan panjang
    terbentang di hadapanku, sedangkan aku tiada bekal untuk jalan itu. Aku
    menentang Tuhanku, melanggar perintah-perintah-Nya terang-terangan,
    sementara Ia mengawasiku setiap saat. Aduh! Aku memperturutkan hatiku
    dalam perbuatan-perbuatan yang memalukan! Ah! Apapun yang telah terjadi
    tak dapat dihapuskan dan waktu bila telah berlalu tidak dapat ditarik
    kembali. Ah! Aku berdosa secara rahasia, tidak pernah orang laun
    mengetahui dosa-dosaku yang mengerikan. Tetapi esok, rahasia
    dosa-dosaku ditampakan dan dipertunjukan kepada Tuhanku. Ah! Aku
    berdosa terhadap-Nya, walaupun hati merasa takut, namun aku sangat
    mempercayai ampunan-Nya yang tak terbatas, aku ber-dosa dan tak tahu
    malu, dengan berani bergantung kepada ampunan-Nya yang tak terbatas.
    Siapa lagi selain Dia, yang akan mengampuni dosa-dosaku. Sesungguhnya
    Ia patut bagi segala pujian! Seandainya tidak ada adzab setelah
    kematian. Tiada janji akan surga, tiada ancaman akan neraka. Kematian
    dan kebusukan cukup sebagai peringatan, agar kita menjauhi sia-sia.
    Namun akal kita bebal. Kita tidak mengambil peringatan apa pun.
    Sekarang tiada harapan lagi bagi kita, kecuali Yang Maha Pengampun
    mengampuni dosa-dosa kita, karna bila seorang hamba berbuat salah,
    hanyalah Tuhannya, tanpa seorangpun yang mengampuninya tak diragukan
    lagi aku adalah yang terburuk dari semua hamba-Nya. Aku yang
    menghianati perjanjianku dengan Tuhanku yang dibuat di keabadian. Dan,
    adalah hamba yang cakap yang janji-janjinya tak berarti. Tuhanku, akan
    bagaimanakah nasibku, ketika api membakar tubuhku? Api yang melelehkan
    batu yang paling keras! Ah! Aku sendiri ketika dibangkitkan dari kubur
    (tanpa seorangpun yang menolongku pada hari itu). Wahai Engkau, Yang
    Maha Esa yang tiada sekutu terhadap keagungan-Mu. Belas kasihanillah
    kesendirianku, karna ditinggalkan oleh segalanya.
  • Sungguh jalanan paling licin yang bahkan kaki ulamapun tergelincir di atasnya adalah ketamakan.
  • Tiada yang lebih baik dari dua kebaikan : Beriman pada Allah dan bermanfaat bagi manusia.
  • Tiada yang lebih buruk dari dua kejahatan : Syirik pada Allah dan merugikan manusia.
  • Tiga tanda kesempurnaan iman : Kalau marah, marahnya tidak keluar
    dari kebenaran. Kalau senang, senangnya tidak membawanya pada
    kebatilan. Ketika mampu membalas, ia memafkan.
  • Tertipulah yang melakukan tiga perkara : Membenarkan apa yang tak
    terjadi, mengandalkan orang yang tidak dipercaya, dan menghasratkan apa
    yang tak dimiliki.
  • Dengannya Allah kuburkan kedengkian; Dengannya Allah padamkan
    permusuhan; Melaluinya diikat persaudaraan; Yang hina dimulyakan. Yang
    tinggi direndahkan.
  • Berbagi rezeki dengan tulus, berbakti pada orang tua, berbuat baik pada sesama, mengubah duka menjadi bahagia dan menambah usia.
  • Semua ilmu ada pokok bahasannya. Pokok bahasan ilmu para Nabi adalah manusia… Mereka datang untuk mendidik manusia.
  • Orang paling baik adalah orang yang kita harapkan kebaikannya dan kita terlindung dari keburukannya.
  • Jika orang dapat empat hal, ia dapat kebaikan dunia akhirat: Hati
    yang bersyukur, lidah yang berzikir, badan yang tabah pada cobaan, dan
    pasangan yang setia menjaga dirinya dan hartanya.
  • Nabi ditanya bermanfaatkah kebajikan setelah dosa? Ia menjawab: Taubat membersihkan dosa, kebaikan menghapuskan keburukan.
  • Manusia Paling baik adalah orang yang dermawan dan bersyukur dalam
    kelapangan, yang mendahulukan orang lain, bersabar dalam kesulitan.
  • Tiga manusia tidak akan dilawan kecuali oleh orang yang hina: orang
    yang berilmu yang mengamalkan ilmunya, orang cerdas cendikia dan imam
    yang adil.
  • Tiada musibah yang ,ebih besar daripada meremehkan dosa-odsamu dan merasa ridho dengan keadaan rohaniahmu sekarang ini.
  • Hati Adalah Ladang. Sesungguhnya setengah perkataan itu ada yang
    lebih keras dari batu, lebih tajam dari tusukan jarum, lebih pahit
    daripada jadam, dan lebih panas daripada bara.
  • Sesungguhnya hati adalah ladang, maka tanamlah ia dengan perkataan
    yang baik, karna jika tidak tumbuh semuanya (perkataan yang tidak
    baik), niscaya tumbuh sebahagiannya.
  • Sesungguhnya seorang hamba itu bila merasa ujub kerana suatu
    perhiasan dunia, niscaya Allah akan murka kepadanya hingga dia
    melepaskan perhiasan itu. (Sayidina Abu bakar)
  • Orang yang bakhil itu tidak akan terlepas daripada salah satu
    daripada 4 sifat yang membinasakan iaitu: Ia akan mati dan hartanya
    akan diambil oleh warisnya, lalu dibelanjakan bukan pada tempatnya
    atau; hartanya akan diambil secara paksa oleh penguasa yang zalim atau;
    hartanya menjadi rebutan orang-orang jahat dan akan dipergunakan untuk
    kejahatan pula atau adakalanya harta itu akan dicuri dan dipergunakan
    secara berfoya-foya pada jalan yang tidak berguna (Sayidina Abu Bakar)
  • Barangsiapa takut kepada Allah SWT nescaya tidak akan dapat dilihat
    kemarahannya. Dan barangsiapa takut pada Allah, tidak sia-sia apa yang
    dia kehendaki. (Sayidina Umar bin Khattab)
  • Orang yang banyak ketawa itu kurang wibawanya. Orang yang suka
    menghina orang lain, dia juga akan dihina. Orang yang menyintai
    akhirat, dunia pasti menyertainya. Barangsiapa menjaga kehormatan orang
    lain, pasti kehormatan dirinya akan terjaga. (Sayidina Umar bin Khattab)
  • Hendaklah kamu lebih memperhatikan tentang bagaimana amalan itu
    diterima daripada banyak beramal, kerana sesungguhnya terlalu sedikit
    amalan yang disertai takwa. Bagaimanakah amalan itu hendak diterima?
    (Sayidina Ali Karamallahu Wajhah)
  • Janganlah seseorang hamba itu mengharap selain kepada Tuhannya dan
    janganlah dia takut selain kepada dosanya. (Sayidina Ali Karamallahu
    Wajhah)
  • Tidak ada kebaikan ibadah yang tidak ada ilmunya dan tidak ada
    kebaikan ilmu yang tidak difahami dan tidak ada kebaikan bacaan kalau
    tidak ada perhatian untuknya. (Sayidina Ali Karamallahu Wajhah)
  • Tiada solat yang sempurna tanpa jiwa yang khusyu’. Tiada puasa yang
    sempurna tanpa mencegah diri daripada perbuatan yang sia-sia. Tiada
    kebaikan bagi pembaca al-Qur’an tanpa mengambil pangajaran daripadanya.
    Tiada kebaikan bagi orang yang berilmu tanpa memiliki sifat wara’.
  • Tiada kebaikan mengambil teman tanpa saling sayang-menyayangi.
    Nikmat yang paling baik ialah nikmat yang kekal dimiliki. Doa yang
    paling sempurna ialah doa yang dilandasi keikhlasan.
  • Barangsiapa yang banyak bicara, maka banyak pula salahnya, siapa
    yang banyak salahnya, maka hilanglah harga dirinya, siapa yang hilang
    harga dirinya, bererti dia tidak wara’, sedang orang yang tidak wara’
    itu bererti hatinya mati. (Sayidina Ali Karamallahu Wajhah)
  • Antara tanda-tanda orang yang bijaksana itu ialah: Hatinya selalu
    berniat suci. Lidahnya selalu basah dengan zikrullah. Kedua matanya
    menangis kerana penyesalan (terhadap dosa).
  • Segala perkara dihadapaiya dengan sabar dan tabah. Mengutamakan
    kehidupan akhirat daripada kehidupan dunia. (Sayidina Utshman bin Affan)
  • Tiada insan suci yg tidak mempunyai masa lampau. Tiada insan berdosa yg tak punyai masa depan (anonim)
  • Masa yang pergi tak akan kembali & umur semalam tak akan
    dilalui lagi maka jadikanlah hari ini lebih baik dari semalam &
    esok lebih baik dari hari ini (anonim)
  • Abu Hurairah ra. Berkata, Rasulullah bersabda: Setiap ruas tulang
    tubuh manusia wajib dikeluarkan shodaqohnya setiap hari ketika matahari
    terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah shodaqoh,
    menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkatkan
    barang ke atas kendaraannya adalah shodaqoh, kata-kata yang baik adalah
    shodaqoh, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan sholat adalah shodaqoh,
    dan membersihkan rintangan dari jalan adalah shodaqoh. (HR Bukhari dan
    Muslim)
  • Puasa dan al-Quran itu akan memberi syafaat kepada seorang hamba
    pada hari kiamat kelak. Di mana puasa akan berkata, –Wahai Rabbku, aku
    telah menahannya dari makanan dan nafsu syahwat, karenanya perkenankan
    aku untuk memberi syafaat kepadanya–. Sedangkan al-Quran berkata, –Aku
    telah melarangnya dari tidur pada malam hari, karenanya perkenankan aku
    untuk memberi syafaat kepadanya–. Beliau bersabda, –Maka keduanya pun
    memberikan syafaat– (HR. Ahmad, al-Hakim, dan Abu Nu`aim)
  • Allah menyembunyikan murka-Nya di dalam kemaksiatan. Maka jangan
    meremehkan maksiat sekecil apapun. Karena kita tidak akan pernah tahu
    maksiat yang mana yang mendapat murka Allah.
  • Tidak ada yang pasti terjadi di dunia kecuali kematian. Dan tidak ada yang lebih dekat dari kita kecuali kematian.
  • “Tujuh golongan yg akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya di hari tdk ada naungan kecuali naungan-Nya.
    1. Pemimpin yg adil,
    2. Pemuda yg sentiasa beribadat kepada Allah semasa hidupnya,
    3. Orang yg hatinya sentiasa berpaut pada masjid-masjid
    4. Dua orang yg saling mengasihi karena Allah, keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah,
    5. Seorang lelaki yg diundang oleh seorang perempuan yang mempunyai
      kedudukan dan rupa paras yg cantik utk melakukan kejahatan tetapi dia
      berkata, ‘Aku takut kepada Allah’
    6. Seorang yg memberi sedekah tetapi dia merahasiakannya seolah-olah
      tangan kanan tidak tahu apa yg diberikan oleh tangan kirinya dan
    7. Seseorang yg mengingati Allah di waktu sunyi sehingga mengalirlah
      air mata dr kedua matanya” (HR. Bukhari & Muslim) “Dari Abu
      Hurairah ‘Abdurrahman Bin Shakhr RA, Rasulullah SAW bersabda:
      Sesungguhnya Allah Ta’ala tidak melihat bentuk tubuhmu dan tidak pula
      melihat rupamu tetapi Allah melihat hatimu.” (HR. Muslim)
  • Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa dilanda kesusahan dalam
    suatu masalah hendaklah dia mengucapkan Laa Haula wa laa quwwata illa
    bil-laahil ‘aliyyil-’azhiim’ (Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali
    dengan pertolongan Allah yang maha Tinggi lagi Maha Agung” (H.R Baihaqi
    dan Ar Rabi’i)
  • Allah menyembunyikan ridha-Nya di dalam kebaikan. Maka jangan
    meremehkan kebaikan sekecil apapun. Karena kita tidak akan pernah tahu
    kebaikan yang mana yang mendapat ridha Allah
  • Tutuplah pintu-pintu masuk Syaithan, yaitu: sombong, marah, makan
    berlebihan, berhias bukan untuk suami/istri, mengumpul-ngumpulkan
    harta, iri, dengki, dan syirik.
  • Jadikanlah Sabar dan Shalat Sebagai Penolongmu. Dan Sesungguhnya
    Yang Demikian itu Sungguh Berat, Kecuali Bagi Orang-Orang yang Khusyu.
    (Al Baqarah : 45).
  • Untuk itu, menirulah, karena meniru adalah jalan terpendek  untuk
    menjadikan hari anda sama dengan pribadi yang anda kagumi. (Mario Teguh)
  • SEMPURNAKANLAH (Akhiri) APA YANG KITA KERJAKAN DENGAN DOA. (Mario Teguh)
  • Bersyukurlah jika anda sudah di level terendah dalam hidupmu, karena tidak ada pilihan lain selain untuk naik. (Mario Teguh)
  • Belajarlah dari semut. Saat berjalan dan dihadapkan dengan tembok
    di depannya, mereka melihatnya hanya sebagai jalan naik menuju ke atas,
    tidak lebih. (Mario Teguh)
  • Jangan batasi kebaikan yang bisa Anda lakukan karena itu akan membatasi kebesaran yang bisa Anda capai. (Mario Teguh
  • Tetapkanlah diri Anda sebagai sahabat bagi kebaikan orang lain, Lalu perhatikan apa yang terjadi. (Mario Teguh)
  • Harga kita hanya sebanding dengan penghargaan kita terhadap waktu. (Mario Teguh)
  • Setiap hari berpotensi baik; tetapi memang tidak setiap pribadi
    dari kita berfokus pada perasaan, pikiran, dan tindakan yang mengubah
    potensi baik menjadi kenyataan baik. (Mario Teguh)
  • Kelihatannya, waktu memilah-milah orang berdasarkan kualitas sikapnya dalam menggunakan waktu. (Mario Teguh)
  • Yang bersikap baik dalam menggunakan waktu, akan hidup dengan baik.
    Yang menyepelekan waktu, akan hidup memprotes penyepelean dari orang
    lain. (Mario Teguh)
  • Engkau adalah pena yang menuliskan cerita kehidupanmu sendiri. Jika
    cerita yang kau pilih berisi kasih sayang dan keindahan, maka tangan
    yang menggunakan mu adalah tangan Tuhan. (Mario Teguh)
  • Maka bersegeralah menambahkan kebaikan dalam setiap langkah
    keseharian mu, agar keajaiban yang menata perjalanan hidupmu
    memindahkan mu ke jalan-jalan menuju taman-taman keindahan hidupmu.
    (Mario Teguh)
  • Rasa enggan adalah kekuatan yang sangat besar, baik untuk mencapai
    keberhasilan atau menyebabkan kegagalan. Maka engganlah terlibat dalam
    hal-hal yang tidak menghasilkan. Dan bersegeralah dengan hal-hal yang
    menghasilkan, walau sekecil apapun. (Mario Teguh)
  • Bukan kurangnya pengetahuan yang menghalangi keberhasilan, tetapi
    tidak cukupnya tindakan. Dan bukan kurang cerdasnya pemikiran yang
    melambatkan perubahan hidup ini, tetapi kurangnya penggunaan dari
    pikiran dan kecerdasan. (Mario Teguh)
  • Bila ada pelajaran yang harus segera kau perbarui pengertiannya
    kepada sahabat terdekat yang namanya diri mu itu, maka pelajaran itu
    adalah tentang keberanian
  • Sebuah nama bagi kesediaan untuk bertindak yang didasari oleh pengertian yang baik. (Mario Teguh)
  • Untuk merasa bahagia, bingung, kecewa, sedih, atau marah adalah
    masalah keputusan. Bila Anda memutuskan untuk merasa berbahagia maka
    bahagialah Anda. Dengannya, kebahagiaan Anda adalah sebetulnya hasil
    dari ketepatan keputusan-keputusan Anda (MTST – Deciding To Be Happy).
  • Orang-orang yang bekerja keras hari ini dan memastikan bahwa yang
    dilakukannya hari ini pantas mendapat penghargaan di masa depan, akan
    bisa lebih senang nanti menyambut masa depan yang datang dengan
    kualitas yang lebih baik. ( MT Star Point )
  • Awal dari kehidupan kita bukanlah rencana kita, dan saat
    berakhirnya pun bukan keputusan kita; tetapi telah semakin jelas bagi
    kita bahwa tugas kita adalah menjadikan waktu antara yang awal dan
    akhir itu, sebagai sebuah perjalanan yang terindah yang bisa kita capai
    dengan upaya kita, dan dengan bantuan penuh kasih dari Tangan Yang
    Tidak Terlihat itu. ( MT – Becoming is more important than Having )
  • Tak seorang pun pernah menjadi muski karena berbagi (Anne Frank)
  • Semua prestasi, semua kekayaan yang diperoleh, bermula dari satu gagasan (Napoleon Hill)
  • Lebih baik kata-kata derita tertulis di atas kertas darpada mumi membawa di dalam hari (Anne Frank)
  • Ketika berusaha maksimal, kita tidak akan pernah tahu keajaiban apa yang akan datang pada kita atau orang lain (Hellen Keller)
  • Sebagai seorang perempuan, saya tidak punya negara. Negara saya adalah dunia ini (Virginia Wolf)
  • Saya percaya pada dasarnya semua orang sungguh baik hatinya (Anne Frank)
  • Kita tidak pernah bisa belajar jadi berani & sabar kalau di dunia ini hanya ada kebahagiaan (Hellen Keller)
  • Anda tidak akan pernah menemukan kedamaian dengan cara mengabaikan kehidupan (Virginia Wolf)
  • Kebahagiaan siapa pun akan membuat orang lain bahagia juga (Anne Frank)
  • Rasa kasihan ada diri sendiri adalah musuh terburuk di dunia ini
    (Hellen Keller)Anda tidak tahu apa saja yang akan terjadi hanya saja
    tetaplah mencoba melakukan yang terbaik (Hillary Rhodam Clinton)
  • Tak ada sesuatu yang lebih menyenangkan daripada menimbulkan senyum
    pada wajah orang lain, terutama wajah orang yang kita cintai (RA
    Kartini)
  • Untukbisa menikmati kebebasan kita harus mengontrol diri sendiri (Virginia Wolf)
  • Tak seorang pesimis pin yang mampu menguak rahasia bintang-bintang (Hellen Keller)
  • Politik itu berat, ada banyak energi yang harus Anda curahkan (Hillary Rhodam Clinton)
  • Kemalasan memang tampak menggoda, tapi bekerja memberi kepuasan (Anne Frank)
  • Kebanggaan dan kepuasan dari kerja membuat saya insan yang lebih baik (Cindy Crawford)
  • Jauh lebih sulit membunuh bayang-bayang daripada membunuh sebuah realitas (Virginia Wolf)
  • Saya tidak punya cita-cita untuk diri saya sendiri. Cita-cita saya
    untuk Indonesia aga Indonesia jadi Negeri makmur (SK Trimurti)
  • Walau demokrasi di Indonesia tergolong baru, sudah banyak pencapaian yang didapat (Hillary Rhodam Clinton)
  • Yang luar biasa, Anda tidak perlu waktu khususuntuk mulai mengubah dunia (Anne Frank)
  • Mereka bisa karena mereka berpikir mereka bisa (Virginia Wolf)
  • Hasil tertinggi pendidikan adalah sikap teloransi (Hellen Keller)
  • Kalau kita tidak tahu siapa diri sendiri, kita tidak akan mencintai diri kita (Indayati Oetomo)
  • Anda tidak bisa ambil keputusan berdasarkan rasa takut atau apa
    yang mungkin terjadi di masa depan. Kita tidak bisa bangkit dengan cara
    itu (Michelle Obama)
  • Lebih banyak emas telah ditambang dari pemikiran manusia dibandingkan dengan yang diambil dari tanah (Napoleon H)